Mendekap hangat tubuh-mu
menderaskan desir-desir angin dari celah dinding bambu
ketika indah tubuh-mu menghias indah pandang mata 'Ku
merasuk sanubari sepi
juga ketika memandang polos senyum rajutan
mengisi kekosongan ruang hampa
di dada.......
teruskan, biarkan itu abadi
seperti rasa ini mengabadikan kau di hati
menyusuri tapak-tapak bukit tiong
saat ikrar terucap menyongsong harapan baru
'tuk slalu bersama
bersama janji manis kita ucap
................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar